tak tahu kuharus katakan apa ini
bila bukan cinta
tak tahu harus kukatakan apa ini
bila bukan sayang
apakah aku hanya sekedar mengaguminya??
ataupun sekedar menyukainya??
oh kekasih hati..
aku tak ingin kau pergi.
walau hanya sedetik
ataupun semilidetik
aku ingin terus melihatmu
itulah satu-satunya yang membuatku bahagia..
4.10.08
perasaanku.. xD
posted by mariadaisy on 09.41.00 0 comments
Label: poem..
cinta
cinta
bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan
bukanlah sesuatu yang berdasarkan teori
bukanlah sesuatu yang berdasarkan logika
tetapi cinta
adalah sesuatu antara diriku dan dirinya
yang tak pernah berdasarkan logika
tetapi merupakan suatu realita
posted by mariadaisy on 09.39.00 0 comments
Label: poem..
best friends never ends
“Kamu yang salah!!”teriak seorang wanita dari ruang tamu rumah Gina. Gina pun tersentak. Lalu ia keluar dari kamarnya disusul oleh adiknya.
“Kamu!! Kalian itu keluarga pembunuh tau gak? Aku muak dengan semuanya ini!”teriak seorang pria setengah baya yang juga berada di ruang tamu rumah Gina.
Air mata Gina mulai mengalir tanpa sempat berbicara. Gina takut. Bingung harus berbuat apa. Sekarang, dengan mata kepalanya sendiri, Gina melihat kedua orang tuanya bertengkar. Tidak hanya bertengkar mulut, tetapi mereka juga sudah mulai saling memainkan tangan mereka.
“…..Aku menyesal telah menikah denganmu!!! …..”hanya itu yang terdengar oleh telinga Gina. Sisanya ia tak dapat mendengar. Mungkin pendengarannya sudah mulai berkurang karena shock.
Tak lama kemudian, Gina mulai menyadari bahwa ia sudah berada di sebuah mobil yang sedang menuju rumah sepupunya. Ia mengikuti mamanya keluar rumah.
Keesokan harinya di sekolah, Gina tampak lesu. Begitu sampai sekolah, ia hanya melamun memandang pemandangan pagi dari balkon sekolahnya.
“Oi. Kenapa lo Gin? Kok lesu amat sih?”kata Lina yang barusan saja menghampiri Gina. Lamunan Gina pun terpecah.
“Hah? Enggak. Gak papa kok gue.”kata Gina berbohong. Tapi karena Lina sudah berteman dengan Gina dari SD, Lina pun menyadari bahwa ada suatu keanehan dari diri Gina. Walaupun mereka tidak sepermainan, tetapi mereka cukup dekat untuk mengetahui isi hati satu sama lain.
“Jangan boong deh Gin. Udah, jujur aja.”kata Lina berusaha membujuk Gina untuk berbagi masalah padanya. Lalu air mata pun mengalir kembali dari mata Gina yang masih sembab itu. Tanpa mengeluarkan suara, Gina pun menutup wajahnya dengan tangannya.
“Nyokap bokap gue….”kata Gina sambil terisak.”Nyokap bokap gue berantem Lin. Kemaren gue liat dengan mata kepala gue sendiri. Dan nyokap gue mau minta cerai Lin. Bentar lagi gue bakal jadi anak Broken Home.”kata Gina dengan suara pelan. Sekolah mereka sudah mulai ramai.
“Yang tabah yah Gin.”kata Lina sembari mengusap-usap punggung Gina. Lina tau betul kondisi keluarga Gina yang bisa dibilang kurang harmonis.”Jadi sekarang lo gimana Gin?”
“Gue sekarang lagi tinggal di rumah sodara gue. Nyokap gue kemaren mukanya ampe biru-biru. Dipukulin bokap gue. Dia juga kemaren gak ada abis-abisnya nangis. Dia mau minta cerai ke bokap gue.”tambah Gina dengan air mata yang mulai mengalir deras. Untungnya teman-teman Gina tidak ada yang menyadari kalau ternyata Gina sedang menangis.
“Yaudah yah Gin. Yang sabar. Sori yah Gin. Gue gak bisa bantu banyak. Gue Cuma bisa bantu lo dalam doa.”kata Lina menghibur.
“Iya, gak pa pa kok Lin. Santai aja.”
“Gak pa pa sih gak pa pa. tapi apus dong air mata lo itu. Malu tuh entar kalo yang laen pada tau.”kata Lina dengan maksud menghibur. Lalu Gina pun menuruti kata-kata Lina dan menghapus air matanya.
“Thanks yah Lin.”kata Gina sembari tersenyum pada Lina.
“That’s what friends are for!!”
Seminggu kemudian, sekolah sudah libur semester. Sebentar lagi Natal pun tiba. Gina pindah lagi ke rumah saudaranya yang lain.
“Gin, kamu yang sabar yah. Yang tabah. Kamu tuh pegangannya mama kamu. Kamu musti tegar…”kata Riri, saudara Gina yang lebih tua 8 tahun dari Gina, menasihatkan.
“Iya, kak. Aku coba sebisa aku deh kak.”
“Yaudah, kakak masak dulu deh. Kamu istirahat aja dulu di sini.”kata Kak Riri, yang kemudian pergi ke dapur. Setelah itu, Gina kembali melamun. Semenjak kejadian itu, entah kenapa Gina jadi sering terhanyut dalam lamunannya sendiri. Tidak banyak bicara. Padahal, sebelumnya Gina adalah anak yang periang.
Kriiinnnnggg!!!!
Hp Gina berbunyi. Ternyata Lina yang menelpon. Lalu tak lama kemudian Gina mengangkat telepon dari Lina.
“Halo??”kata Lina dari seberang sana
“Iya Lin. Ni Gina.”kata Gina singkat.
“Gin!! Ke ancol yuk. Gue traktir deh. gimana? Lo gak boleh nolak yah. Gue jemput lo 2 jam lagi. Bye” kata Lina tanpa kompromi. Sebenarnya Gina sedikit malas, tetapi akhirnya ia menurut juga kepada Lina. Ia mulai mandi dan bersiap-siap.
Tak lama kemudian, Lina pun datang ke rumah saudara Gina.”Ginaaa…”teriak ia dari luar. Ternyata yang membukakan pintu adalah Kak Riri.
“Siapa yah?”Tanya Kak Riri.
“Saya temennya Gina, kak. Gina-nya ada?” Tanya Lina dengan sopan.
“Ada-ada. Tunggu sebentar yah. Gin!!! Ada temen kamu nihh.”panggil kak Riri. Tak lama kemudian, Gina pun keluar dan menghampiri Lina dan Riri.
“Yuk langsung aja kita berangkat.”ajak Lina.
“Ayuk. Dadah kakk!!!”teriak Gina.
“Pergi dulu kak.”
Sesampainya di Ancol, ternyata benar. Lina menraktrir Gina. Mereka main di pantai, lalu pergi mencari makan. Melihat Gina sudah mulai bersemangat, mulailah Lina berbicara mengenai musibah yang sedang dialami sobatnya ini.
“Gin, bokap nyokap lo gimana sekarang?”Tanya Lina hati-hati. Ia tidak ingin menyinggung kembali perasaan sobatnya itu.
“Yah gitu deh Lin. Masih kayak kemaren-kemaren. Gak ada perkembangan.”kata Gina dengan raut wajah yang sudah tak seceria tadi.
“Trus, nyokap lo tadi di mana? Kok gue gak liat?”Tanya Lina sedikit penasaran.
“Kerja lah. Sekarang kan masih jam kerja. Belom juga libur. Ada-ada aja lo. Haha..”
“Pantes. Gin, lo yang tabah yah. Lo musti yakin, Tuhan pasti punya rencana lain buat lo yang jauh lebih indah.”kata Lina”Jadi lo gak boleh putus asa. Lo tetep musti semangat. Justru di saat keluarga lo lagi dilanda kesedihan, lo gak boleh sedih. Lo musti tetep ceria, untuk membuat anggota keluarga lo yang laen juga ceria. Andaikata nyokap bokap lo musti cerai, lo harus ingat 1 hal. Tuhan Yesus saying lo. Dan dia gak mungkin ngijinin lo ngalamin sesuatu yang gak bisa lo jalanin. Dia pasti selalu punya rencana yang terbaik untuk anak-anakNya.”
Gian terdiam sejenak setelah mendengar ‘kotbah singkat’ Lina. Tetapi tak lama kemudian ia tersenyum.”Thanks banget yah Lin. Lo bener-bener ngibur gue.”
“Yaudah, sekarang mendingan lo makan deh tu makanan. Jangan Cuma diplototon aja. Gue uda beliin juga. Hehe..”
“Iya, iya.. tenang aja bos!!” lalu perbincangan mereka selanjutnya dipenuhi oleh tawa.
Hari demi hari berlalu. Natal pun sudah lewat. Natal tahun ini adalah Natal tersedih dan tersuram yang Gina pernah alami. Ibadah Natal yang tiap tahun biasanya mereka pergi bersama, tahun ini tidak. Gina pergi bersama saudara-saudaranya.
Dan sebentar lagi sekolah di mulai. Gina pun sudah mulai ceria kembali. Saudara-saudaranya pun sudah mulai tenang. Tadinya, mereka mengira bahwa kejadian ini mungkin akan berpengaruh pada kondisi psikis Gina. Tetapi, untungnya perkiraan mereka itu salah.
Krriiinnnngggg!!!!
Telepon berbunyi. Lalu dengan sigap Gina pun mengangkat telepon itu.
“Halo?”kata orang di seberang sana.
“Halo? Mama yah? Mama kok enggak pulang-pulang?”Tanya Gina kepada mamanya yang sedang bekerja dari kemarin. Kemarin adalah tugas mamanya menjadi dokter jaga di sebuah klinik.
“Bentar lagi. Tante ada nak?”Tanya mamanya.
“Iya, iya. Bentar. Taaaaann!!! Ada telepon dari mama!!”teriak Gina. Lalu Gina memberikan teleponnya kepada tantenya dan kembali bermain.
Tak lama kemudian, tantenya menghampiri Gina. “Gin, ayo beresin pakaian kamu. Kamu disuruh pulang sama mama kamu.”kata tantenya kepada Gina dengan wajah berseri-seri.
“Tante serius? Mama gimana?”Tanya Gina bingung.
“Mama juga ikut pulang. Dia nyusul nanti.”kata tante Gina.
“Jadi, maksud tante, mama sama papa uda baikan gitu??”Tanya Gina memastikan yang disambut oleh anggukan dan senyuman tantenya.
HOREEE!!!! Teriak Gina dalam hati.
Setelah Gina pulang ke rumahnya, ia disambut oleh kedua orangtuanya. Ternyata setelah mamanya bekerja, ia dijemput oleh papa Gina. Dan akhirnya mereka berdua baikan. Gina senang sekali setelah mengetahui hal itu. Perasaannya rasanya tak dapat dibendung lagi. Ia juga sudah menelpon Lina untuk mengutarakan kesenangan hatinya saat itu. Tidak lupa juga ia berterima kasih kepada Lina yang selalu ada di sampingnya untuk mendukung dan menghiburnya. Gina senang sekali mempunyai teman seperti Lina.
Pada malam hari, sebelum Gina tidur, ia pun memutuskan untuk menulis Diary-nya. Diary Gina jarang sekali ditulisi oleh Gina. Ia hanya menulis hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupnya. Dan Gina pun mulai menulis…
Tuhan,
Trima kasih atas semua yang Kau berikan padaku. Teman yang baik, keluarga yang baik, ketabahan, keceriaan, iman, dan setiap hal-hal kecil maupun besar yang telah Kau berikan padaku. Aku sangat senang Tuhan, karena mempunyai Allah yang seperti Engkau. Yang senantiasa selalu melindungi dan menyertai anakMu.
Terima kasih Tuhan.
Gian
Lalu Gian membaca Diary itu sekali lagi. Dan menutupnya. Lalu pada saat ia mau kembali tidur, ia memutuskan untuk mengambil diary-nya sekali lagi, dan menulis puisi untuk sahabatnya, Lina.
Friendship
Friendship is not just a friend..
Friendship is not just a relationship..
but FRIENDSHIP is a treassure in our life..
When tissues can't stop our tears,,
when 'friends' can't make us smile,,
but FRIENDSHIP can make us even laugh..
When our boyfriend can't know what we want,,
and our parents can't understand what we want,
but just FRIENDSHIP that can give what we want..
Thats the power of friendship..
Friendship never ends... ^^
THE END
[9.09.08]
posted by mariadaisy on 08.51.00 0 comments
Label: cerpen
pacar pertama
Tanpa air 1 hari, tumbuhan mati
Tanpa O2 1 menit, manusia mati
Tanpa kamu 1 detik, mgkn akulah yg akn mati
Miss u..^^
Sender: Raymond [+68588061xxxx]
“Duhh.. So sweet..”kata Joya, yang melirik isi SMS Dela dari Raymond, sang kekasih Dela. Mereka baru saja jadian seminggu yang lalu, bertepatan pada hari ulang tahun Dela.
“Iih.. Joya.. apaan sih lo?? Biasa aja kali Joy.. hehe”kata Dela mengelak. Sebenarnya Dela juga sependapat dengan Joya. Apalagi Raymond adalah pacar pertama Dela, jadi apa yang dilakukan Raymond untuk Dela, semuanya terasa lebih indah daripada yang seharusnya.
“Joy.. Uda.. Kasian tuh si Dela..”kata Icha.. Ia tahu benar kalau sebenarnya Dela malu mengakui perasaannya menerima SMS itu dari Raymond.
“Jadiii…. Kencan pertama kemana nih??”Tanya Joya mengalihkan pembicaraan. Tapi ia memang sangat penasaran akan kelanjutan cerita asmara sobatnya ini.
“Ye… Emang lo gak tau yah Joy? Gue kan backstreet. Jadi mungkin kesempatan nge-date tuh kecil banget.”Jelas Dela kepada Joya. Hatinya sedikit sedih pada saat ia menjelaskan hal tersebut kepada Joya. Sebenarnya ia tidak ingin menyembunyikan hal ini kepada orang tua-nya, tetapi orang tua Dela sedikit protective terhadap Dela. Maka ia tidak diijinkan berpacaran.
“Oh iya Del. Raymond uda tau?”Tanya Icha
“Belum Cha. Gue takut kalo nanti dia mutusin gue gara-gara hal ini. Menurut lo gimana Joy?”
“Kejujuran di sebuah hubungan itu penting loh Del. Jangan hal ini malah jadi batu sandungan buat lo berdua. Tapi yah.. Toh kita masih kecil ini. Lo gak niat buat nikah muda sama si Raymond kan?”Tanya Joya iseng.
“Ya enggak lah. Dasar lo. Haha..”lalu mereka kembali tertawa bersama..
Hari demi hari pun berlalu. Tak terasa hari ini sudah genap Raymond dan Dela berpacaran. Tapi karena hari ini merupakan hari libur, Dela beserta keluarga pergi ke Puncak. Sedangkan, Raymond menghabiskan waktu liburnya di Jakarta.
“Del, kamu kok ngeliatin HP terus sih?”Tanya Andre, kakak sepupu Dela.
“Ah.. Enggak kok. Perasaan kamu aja kali Dre.”kata Dela menolak. Ia tak ingin Andre tahu mengenai hubungannya dengan Raymond karena bisa dibilang, Andre juga protektif terhadap Dela. Mungkin hal itu disebabkan karena semenjak Dela masih balita, Andre-lah yang membantu mama Dela menjaga Dela. Dan Dela memaklumi hal itu. Jadi Dela tak keberatan jika Andre ingin menjaga Dela walupun terkadang terlalu berlebihan.
“Hayooo.. Lagi nungguin SMS dari pacarnya yah?”Tanya Andre mulai curiga. Ia lalu mengambil Hp Dela dengan cepat. Untungnya Hp Dela terkunci dan memiliki kode, jadi Andre tidak bisa membukanya.
Fiuhh. Untung gue kasih lock code. Hal-hal kayak gini nih yang musti gue waspadai. Untung gue pinter.. Kata Dela dalam hati sambil mengelus dada.
“Bukain dong!!”pinta Andre
“Buka aja sendiri. Haha.. Udah ah. Gue mau maen dulu ama yang laen. Daahh..”lalu Dela meninggalkan Andre yang masih terheran-heran.
Tak terasa hari sudah malam, dan tidak satupun SMS dari Raymond yang Dela terima. Dela masih berharap-harap cemas. Ia ingin sekali mengirimkan SMS untuk Raymond, tapi ia takut. Ia terlalu takut bahkan untuk mengirimkan SMS untuk Raymond. Sudah berbelas-belas SMS yang ia tulis, lalu ia hapus kembali.
Apa Raymond lupa? Apa hari ini tidak bearti baginya? Tanya Dela dalam hati. Ia cemas, tapi tak bisa berbuat apa-apa lagi. Dan akhirnya, ia memutuskan untuk mencoba tidur.
“Del, sori nih. Tapi menurut gue, mending lo putus deh sama Raymond.”kata suara di seberang sana.
“Hah?Maksud lo apa Cha?”Tanya Dela terheran-heran.
“Alesan utamanya sih gue gak bisa kasih tau lo sekarang. Tapi yang gue denger-denger, Raymond tuh ternyata uda punya cewe di Malay. Terus..”Icha menggantunkan kalimatnya.
“Terus apa Cha?”
“Gue bukannya mau manas-manasin lo ya. Tapi gue denger-denger, Raymond beranggapan lo gak perhatian sama dia. Itu bener Del?”
“Hah?”kata Dela yang langsung terduduk lemas. Tak bisa berkata-kata. Selama ini, jika Raymond sakit, pasti Dela selalu mengingatkan Raymond untuk meminum obat. Dan juga tak jarang Dela mengingatkan Raymond akan tugas-tugas ataupun ulangan di sekolah.
“Del, yang sabar yah. Gue cabut dulu yah Del. Dadahh”kata Icha mengakhiri pembicaraan.
Dela terduduk di tempat tidurnya dengan lemas. Ia tak tahu harus berbuat apa. Untungnya sekarang sedang liburan. Maka, ia tak harus bertemu Raymond tiap hari.
Lalu karena tak bisa tidur, Dela pun kembali menulis…
TERKADANG
Terkadang cinta terlihat begitu membahagiakan
TErkadang juga tidak
Terkadang aku menangis karenanya,
Terkadang aku tertawa
Tekadang dia di sampingku
Terkadang ia menjauh
Terkadang aku bisa menahan egoku atasnya
Terkadang juga tidak
Terkadang ia peduli padaku
Terkadang juga tidak
Terkadang aku benci padanya
Tetapi aku akan selalu mencintainya
Lalu Dela pun menangis dan tertidur.
Hari ini hujan deras. Mungkin sedikit menggambarkan perasaan hati Dela yang diam-diam masih menangis. Tetapi, Dela tak bisa hanya diam di rumah. Kewajibannya sebagai pengurus di gerejanya, harus ia laksanakan. Hari ini ia harus mengikuti pembinaan pengurus. Karena memang baru kurang lebih 2 bulan, Dela menjadi bendahara di gerejanya.
Setelah pembinaan, ia harus mengurus budget program ke rumah pembinanya. Dan sialnya, ia tak bisa pulang karena hujan makin deras. Akhirnya,ia ditawarkan oleh pembinanya untuk mengobrol-ngobrol sambil menunggu hujan reda di rumahnya.
“Del… Sepertinya Andi uda jadian yah sama Stevie?”Tanya Pembina Dela, yang kerap kali dipanggil “cici” oleh anak binaannya itu.
“Iya tuh ci sepertinya. Hehe..”
“Mm.. Asik yah.. Hehe… Tapi sih cici lebih prefer ke jangan pacaran dulu di usia kalian segini. Bener deh, cici dulu pernah ngerasain yang namanya pacaran. Memang pertamanya sih senang. Dia suka kamu, kamu juga suka dia. Tapi pas uda mau putus, rasanya sakit banget. Makanya, cici sampe sekarang masih suka sakit ati dan gak mau pacaran lagi.”jelas Ci Wiwin panjang lebar.”Tapi Dela belom punya pacar kan Del??”Tanya ci Wiwin menggoda. Dan pertanyaan itu seketika menghentikan tawa Dela.”Eh, udah yah Del? Gereja mana??”Tanya ci Wiwin penasaran
“Mmm.. Iya sih ci. Tapi dia gak ke greja ci.”kata Dela tertunduk. Itulah yang selama ini tidak ia pedulikan. Ia dan Raymond berbeda agama.
“Dia bukan Kristen? Budha yah?”Tanya ci Wiwin yang dijawab oleh anggukan Dela.”Mm.. Dela, kamu ini kan pengurus. Salah satu pemimpin dari komisi kita. Kamu itu harusnya jadi contoh. Cici sih enggak ngelarang atau gimana-gimana,tapi di Alkitab juga ditulis kan?Terang dan gelap enggak bisa bersatu.Iya kan?”
“Iya sih ci. Tapi gimana lagi dong ci? Aku juga bingung..”curhat Dela.
“Yasudah. Kamu doakan aja dulu Del. Pasti nanti Tuhan kasih jalan kok.”
“Iya ci. Thanks loh ci.”
Hal yang diucapkan oleh ci Wiwin itu terngiang-ngiang di kepala Dela. Apa benar selama ini ia sudah berbuat salah? Apa benar keputusan terbaik adalah putus? Hal ini menjadi kendala bagi Dela. Ia tak henti-hentinya memikirkan hal itu.
Lalu Dela pun memutuskan untuk putus dari Raymond. Ia hanya mencari waktu yang tepat.
Lalu karena ia sedang suntuk, ia pun melakakukan kebiasaannya. Dan ia pun kembali menulis..
You
You
Give my life more fun
Give my life happier than I’d ever been
But..
Don’t you know?
You give a deep sadness too.
You
Makes me smile everyday
Makes me laugh everyday
But..
Don’t you know?
You makes my tears come out too.
You
Makes my life seems brighter
Makes my life had many colors than before
But
Don’t you know?
You makes my life seems darker too
You
Makes me feel the flavor of love..
Makes me feel in love and be loved..
But
Don’t you know?
You makes me feel the flavor of broken heart.
2 hari kemudian, pada saat Dela sedang rapat di gereja. Ia mendapatkan feeling tidak enak mengenai Raymond. Tetapi karena sedang rapat, ia tidak enak mau menelpon Raymond. Tapi tak lama kemudian, Raymond lah yang mengirimkan SMS dari Dela.
Del.. mm.. sri bgt ni sblmny..
Sptny kita lbih bik pts d..swlny aq liat gr2 kt jdn,nilai km mnrn,lgn ak jg blm siap pcrn. Km ga kbrtn kan del?
Sender: Raymond [+68588061xxxx
]
Dela sedikit terkejut akan SMS itu. Tapi ia sudah siap menghadapi kenyataan ini. Lebih tepatnya berusaha dan berpura-pura untuk siap. Karena ia tak mungkin menangis di tengah-tengah rapat seperti ini. Lalu, Dela pun membalas SMS itu dengan meniyakan ajakan untuk putus. Hati Dela sedikit lega, tetapi juga kacau.
Malamnya, Dela menelepon Icha. Ia menceritakan semua yang ia rasakan kepada Icha.
“Del.. Sorry banget yah gue gak kasih tau lo dari awal. Kan gue uda bilang, mendingan lo putusin si Raymond. Gue sebenernya gak rela kalo lo yang diputusin.”
“Gapapa kok Cha. Gue juga fine-fine aja kan?”
“Bener nih Del??”Tanya Icha meyakinkan kembali.
“Bener. Yaudah deh. Gue bikin tugas dulu deh. bye.” Lalu sambungan telepon pun terputus.
Dela tak mungkin membuat tugas dengan kondisi seperti ini. Maka ia pun mengambil buku kumpulan puisinya, dan mulai menulis. Puisi singkat yang sebenarnya ia tujukan untuk Raymond.
Thank You
Thanks to being friends
Thanks to bring happiness
Thanks to put many colour in my life
Thanks to give me smiles
Thanks to warm my heart
Thanks to make me laugh when I cry
Thanks to give me strength when I’m weak
Thanks to be beside me when I’m alone
Thanks to cheering up me when I sad
Thanks to be the one I loved.
THE END
[9.9.08]
posted by mariadaisy on 08.47.00 0 comments
Label: cerpen
cinta pertama di tahun pertama
“Peraturan nomor 1. Kalau ketemu kakak kelas harus selalu nyapa. Perturan nomor 2. Kakak senior selalu benar. Peraturan ke 3. Kalau kakak senior melakukan kesalahan, lihat nomor 2. Peraturan terakhir. Kalau kakak senior benar-benar salah, lihat peraturan nomor 2. Mengerti kalian semua???” kata seorang kakak MOS kepada anak-anak kelas 1 yang baru saja memasuki dunia SMP.
Apaan sih? Cuma beda seragam doang. Dia uda pake putih biru, gue masih pake seragam putih merah. Kenapa sih peraturan sekolah sini tuh aneh banget? Masa MOS pake seragam lama?? Gila aja kali ya. Hhh… Kata Vivi dalam hati.
Hari ini memang hari kedua Vivi menginjakkan kakinya di dunia SMP. Sudah lama sekali Vivi menanti-nantikan saat-saat ini. Saat-saat di mana ia sudah mulai memasuki masa-masa peralihan dari anak kecil menjadi remaja. Tapi ternyata, hari-hari yang dinanti-nantikan Vivi menjadi malapetaka baginya.
“Hhh.. Bete banget gak sih?? Dari kemaren kita dibentak-bentak doang. Emangnya kita babu apa?” kata seseorang yang duduk di sebelah Vivi. Dia teman sekelompok Vivi, Lia namanya. Mereka sama-sama berada di kelompok Red Phoenix. Kelompok yang terbilang yahhh… gak ada asik-asiknya lah..
“Iya nihh. Serasa mau mati gue. Mana kemaren gue baru tidur jam 1 lagi gara-gara bikin tugas. Banyak banget gila.” Kata Vivi berbisik kepada Lia. Bisa gawat nih kalo ketauan kakak senior mereka lagi ngobrol begini.
“Lo masih mending kali Vi. Gw tidur jam setengah 2. Gue tuh lupa ada tugas bikin cerita lucu, jadi yah gw maen-maen gitu sampe jam 11. Eh tau-taunya. Masih ada tugas lagi. Agghhh… Serasa mau mati nih gue.”
“Diam semua!!!”teriak salah satu kakak senior yang bias terbilang yahhh… ga jelek lah. Malah bisa dibilang cakep. Buktinya saja, Vivi sudah tertarik dengan kakak senior itu dari hari pertama MOS. Raditya namanya. Panggilannya Radit. Dia cowo yang paling menarik perhatian Vivi selama MOS ini. Radit anak basket, baik, pintar, sopan, jago bermain piano. Pokoknya perfect abis deh!! Sayangnyaa…”Jangan ada yang ngobrol! saya gak mau lagi terdengar suara-suara walaupun sekecil apapun. Enak yah, ada orang yang lagi ngomong di depan kalian juga ngomong di belakang! Belajar menghargai orang ngomong!!” tuhhh kan… Dia galak.
Hari ini hari Senin, bertepatan dengan hari kedua Vivi menjalani MOS. Hari ini mereka diwajibkan dating lebih pagi karena harus mengikuti upacara. Tetapi sepertinya Vivi benar-benar dating terlalu pagi. Jadi yang sudah dating masih bisa dihutng memakai jari tangan.
Hhh… Masi sepi gini.. tau kayak gini mending gw sarapan dulu kek.. Apa kek.. Yaudah lah.. Tidur dulu aja gue. Tadi malem gw tidur pagi. Capekk banget ih.
“Hei. Kamu uda sarapan belom?” kata seorang anak lelaki kepada Vivi. Vivi yang tadinya menyandarkan kepalanya di bangku depannya, langsung mendongakkan kepalanya. Siapa yahh?? Pikirnya.”Uda sarapan blum?”
Hah?! Ternyata sosok laki-laki itu adalah Radit, sang kakak senior yang dikagumi Vivi. Vivi tadinya sempata bingung harus berbiara apa. Tetapi akhirnya keluar juga sepatah kata dari mulut Vivi.”Belum, kak.”kata Vivi demikian.
“Mendingan kamu makan sekarang. Bawa kan bekal yang ditugasin? Nanti kamu pingsan loh. Soalnya nanti yang jadi Pembina upacara Pak Step, biasanya sih lama. Mending makan sekarang. Masih keburu kok.”jelas Radit. Vivi yang tak tahu harus berbuat apa, langsung patuh. Ia mengambil bekalnya dn mulai membukanya.
“Coba saya periksa dulu.”kata Radit. Lalu Vivi pun menyodorkan kotak bekalnya kepada Radit. Dan Radit pun mengecek apakah bekal Vivi sudah sesuai dengan tugasnya atau belum. Setelah itu Radit memberikan bekalnya lagi kepada Vivi.
“Yasudah. Makan sana.”kata Radit.
“Iya kak.”kata Vivi yang masih merasa bahwa dadanya berdebar-debar saat diperhatikan oleh Radit seperti itu. Be calm, Vi.. Be calm. Kata Vivi dalam hati. Ia serasa tak kuasa menahan perasaannya saat itu. Lalu Vivi memutuskan untuk makan. Radit pun pergi menjauh.
“Oh iya!! Jangan dimakan semuanya yah. Nanti kamu gak ada bekal untuk nanti siang.”kata Radit belakangan.
“Iya kak.”senyum Vivi. Ooohhh bahagianyaaaa..
Hari ketiga MOS, terasa lebih melelahkan daripada hari-hari sebelumnya. Kesehatan Vivi sudah mulai melemah. Tapi Vivi tetap bertahan untuk mengikuti MOS ini. Ternyata, walaupun ia diberi tugas yang banyak, dan tak jarang pula dihukum dan dibentak-bentak, Vivi merasa enjoy pada saat MOS. Ia bisa berteman dengan teman-teman baru.
“Tugas buat besok. 1. Bawa air 1 liter. 2. Bawa indomie rasa ikan hiu. 3. Bawa susu coklat rasa stroberi. 4. ........” kata seorang kakak senior yang sedang membacakan tugas yang harus dibawa oleh adik-adik kelas yang sedang di MOS.”… buat surat cinta kepada salah satu kakak senior. Yang cowo diberi cap hati, yang cewe pakai cap bibir kalian sendiri.”
Tugas terakhir dari kakak senior, disambut oleh adik-adik kelasnya dengan keramaian. Lalu, Grace, sang ketua OSIS menyuruh mereka diam. “Jangan rebut semuanya. Jangan ngeluh yah kalo dikasih tugas. Baru dikasih tugas segini aja uda ngeluh. Bagaimana mau jadi anak SMP?”Bentakan dari Grace membuat semuanya hening sejenak. Grace memang baik, tetapi ia sangat tegas. Dan kalau marah, jangan ditanya deh. Bener-bener nyeremin!!
Duhh. Mati gue!! Surat cinta?? Gilaaa… Gue aja blom pernah bikin buat orang yang gue suka. Tapi sekarang gue disuruh bikin buat kakak senior. Tuh orang uda gila kali yah. Emang dia kira bikin surat cinta gampang apa? Mana musti pake cap bibir segala lagi. Ihhh….Apa-apaan sih tu kakak senior??
Di rumah, Vivi udah mau gila rasanya bikin surat cinta. Bahkan ia tak tahu harus memberiakn surat cintanya kepada siapa. Sebenarnya ia ingin memberikan surat cinta itu kepada Raditya. Tapi ia terlalu malu. Takut. Akhirnya ia memutuskan untuk memutuskan menelepon temannya, Celinne.
“Halo. Cel. Lw uda buat blom surat cinta?”kata Vivi di telepon.
“Cel? Oh. Sebentar yah. Dipanggilin dulu.” Kata orang dari seberang sana.
Duhh. Mampus gue. Salah orang. Gw kira itu si Celinne. Pasti cici nya deh. Suara mereka kan mirip banget. Duhh. Gimana nih? Gw malu.
“Halo??”kata orang dari esberang telepon.
“Ini Celinne kan??”Tanya Vivi ragu-ragu. Dia gak mau kalo ampe dia salah lagi. Maluuuu!!! Hehe..
“Iye.. Napa Vi?”Tanya celinne. Tak biasanya malam-malam begini Vivi menelpon kalau tidak ada yang penting.
“Mmmm.. Gw bingung banget nihh. Buat surat cintanya gimana sih? Lo bisa gak?”Tanya Vivi sedikit mengharap. Semoga saja Celinne mau membuatkan surat cinta Vivi. Hanya berharap. Tak ada salahnya kan??
“Mmm.. Gue sih baru mau buat. Emang buat sapa lo mau kasih tu surat cinta? Radit? Haha..”kata Celinne yang tahu benar kalo sobatnya ini kagum pada kakak senior mereka.
Vivi pun terdiam. Lalu ia berpikir sejenak. Kalomemang tugas, mau surat cinta itu beneran mau engga juga gak bakal ketahuan kan?
“Iya deh. Gue bikin buat Radit aje. Lagian kan emang tugas ini. Emang wajib bikin kan? Gak bakal ketauan kali ya kalo gue emang suka sama dia??”Tanya Vivi untuk memastikan lagi. Dia mulai menghapus keragu-raguannya.”Yaudah deh Lin. Gue bikin dulu aja kali ye. Thanks yoo”
“Ok.. Met bikin yahh Vi.. Sampe ketemu besok..” lalu Celinne pun menutup teleponnya.
Kerja keras nih. Pikir Vivi.
Lalu Vivi mulai menulis..
Kak, terima kasih atas bimbingan kakak selama MOS ini. Terima kasih atas semua tugas-tugas yang kakak berikan kepada saya. Terima kasih atas semuanya, kak.
Saya sebenarnya suka sekali terhadap kakak. Sifat kakak yang baik, ramah, dan ceria walaupun sedang mengahadapi anak-anak kelas 1. Saya juga suka sekali terhadap sifat kakak yang tidak membeda-bedakan siswa baru.
Kiranya saya juga mohon kerja samanya atas MOS ini.
Terima kasih Kak!!
Vivi
Kok berantakan gini yahh?? Tau ah. Ga peduli. Yang penting gue bikin. Sekarang tinggalcap bibir deh. Gampang juga ternyata. Hehe… hoaaahhm.. sekarang uda jam berapa yah?? Mati!! Jam 3! Mending gue tidur deh secepatnya.
“Sekarang kumpulkan semua tugas ke kakak pembimbing kelompok kalian masing-masing.” Kata kakak senior yang bernama Aldo.”Lalu Vivi dan teman-temannya langsung menuruti perintah yang diberikan kak Aldo. Yang pertama mereka kumpulkan adalah surat cinta. Lalu menyusul susu stroberi rasa coklat, yang ternyata susu coklat botol, yang ditempeli label stroberi. Tak lama kemudian, indomie rasa ikan hiu. Yang sudah bisa ditebak diberi label besar-besar bertuliskan “IKAN HIU”.
“Li. Mati gue. Kita disuruhnya indomie rasa ikan hiu kan yah?”Tanya Vivi panik kepada Lia. Ia terlihat bingung. Lia yang melihat temannya kebingungan itu pun ikut bingung.
“Iya. Emang napa Vi? Lo kok bingung gitu sih tampangnya?”Tanya Lia.
“Mati gue. Gue bawanya rasa ikan paus! Duh, gimana nih??”Tanya Vivi tambah panik. Kak Aldo juga sudah mendekat ke barisan Vivi untuk mengecek tugas mereka. Vivi memang ceroboh, semua orang tau itu kecuali kakak-kakak senior.
“Mana tugas kamu?”kata Kak Aldo kepada Vivi. Lalu Vivi pun menyerahkan tugasnya kepada Aldo. Dan saat ia melihat tugas Vivi…”Loh.. Kok ini ikan paus? Kan seharusnya ikan hiu.”
“Maaf kak. Sepertinya saya salah tulis.”jelas Vivi sambil menunduk. Sepertinya ia sedikit takut.
“Woi. Gimana nih? Ikan paus, bukan hiu. Gimana nih?”teriak Aldo kepada teman-teman kakak senior yang lain. Dan Radit menoleh.
“Kenapa Do?” Tanya Radit kepada Aldo
“Biasa.. Salah tugas. Dia walah bawa ikan paus, bukan hiu. Gimana nih? Diitung salah ato ga?” Tanya Aldo ketika Radit mendekat. Pipi Vivi sudah mulai memerah. Bego gue. Gila. Malu banget kalii. Kata Vivi dalam hati. Ia tak berani menoleh kea rah Radit.
Radit pun tersenyum. Senyuman penuh arti yang tidak dapat dijelaskan oleh Vivi.”Kamu siapa?”Tanya Radit kepada Vivi.
“Vivi, kak.” Kata Vivi sambil tertunduk. Dia tak berani mendongakkan kepalanya.
“Yaudah lah Do. Kasian. Tar biar gue aja yang ngomong sama si Grace. Gampang kan??” kata Radit sembari pergi menjauh.
Hati Vivi berbunga-bunga setelah kejadian tadi siang. Akhirnya Raditnya menanyakan namanya juga. Walaupun sebenarnya itu hanyalah hal biasa, tapi bagi Vivi itu luar biasa. Akhirnya Vivi pun tak bisa tidur semalaman.
1 bulan sudah berlalu semenjak MOS usai. Mereka sudah disibukkan oleh tugas-tugas yang menumpuk. Vivi masih menyukai Radit. Terkadang Radit juga mencuri pandang ke Vivi. Dan Vivi pun melakukan hal yang sama. Tanpa pernah berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Vi. Lo masih suka sama Radit?” kata Celinne memecah keheningan. Saat ini mereka sedang makan bakso di kantin. Menu favorit semua orang di sekolah Vivi.
“Masih lah. Emang kenapa Lin?” Tanya vivi setelah selesai mengunyah.
“Lo jangan sedih ya Vi. Masih banyak kok di luar sana yang pasti nanti suka sama lo.” Kata Celinne.
Vivi yang tak mengerti, bingung. Maksudnya apa ish ni orang?? “duh. To the point aja dong lin..”pinta Vivi kepada Celinne.
“Gini Vi. Ternyata.. Radit uda punya cewe. Dan menurut sumber terpercaya, dia tuh orangnya playboy. Jadi ga bakal betah sama 1 cewe lebih dari 2 minggu.”
“Ga mungkin. Gue gak percaya.”kata Vivi.
“Lo liat arah jam 3. Dia lagi sama Stella kan, kakak kelas kita. Lo ga liat, minggu lalu dia masih sama Cheryl??”jelas Celinne. Lalu dia merasakan perubahan raut wajah Vivi. Dia hamper mengangis. “Jangan nangis dong,Vi.. Masih banyak ikan di laut.. Masih banyak kok cowo laen yang lebih baik dari dia. Gue bantu cariin deh Vi.”
“Thanks banget yahh Lin. Lo emang temen gue yang paling bae. Tapi untuk sementara gue kapok suka sama orang. Cinta pertama gue abis di tengah jalan gini aja.”kata Vivi.
“Yaudah deh Vi. Asal lo inget 1 hal, gue selalu bakal ada nemenin lo kapan pun. Jadi kalo ada apa-apa lo tinggal kasi tau gue. Gue bakal jadi sobat lo yang setia 24jam”
“Sok banget lo. Tapi thanks yah. Gw seneng banget punya sobat kayak lo.”
[T H E E N D]
31.08.08
posted by mariadaisy on 08.44.00 0 comments
Label: cerpen
splendid bdae
“Dell…Cie.. Yang bentar lagi ultah. Gimana nih persiapan??” Tanya Icha kepada Dela. Sebentar lagi ulang tahun Dela yang ke 13. Di antara teman-temannya, Dela memang paling muda. Karena teman-temannya rata-rata sudah berumur 13 bahkan ada yang 14. Padahal mereka satu angkatan di sekolah loh.
“Hah? Persiapan apaan?” Tanya Dela heran. Memang dia termasuk orang yang tidak pernah menyiapkan ulang tahunnya sendiri.
“Ya ampun Del.. Apaan kek.. Ato gimana kalo kita jalan aja pas ultah lo Del? Girls day out. Gimana? Tapi traktir ye.” Usul Joya, sang sobat Dela yang lain.
“Boleh tuh. Ide bagus. Uda lama lagian kita gak jalan bareng. Tapi kalo soal traktir, gue Tanya dulu sama nyokap. Minta budget. Oke??” kata Dela mulai semangat.
“Iye deh bu. Terserah apa kata lo deh.” Kata Joya.
“Del. Bentar lagi lo ultah yah?” kata orang di seberang telepon sana.
“Hah? Sotoy lo. Enggak kok.” Kata Dela mengelak. Dia memang gak mau banyak orang tahu kalau ultahnya sudah dekat. Dia hanya takut kalau nanti dia ditodongin orang-orang buat menraktir mereka. Dela memang terkadang licik. Hehe..
“Jangan boong deh. Gue tau dari sumber terpercaya nih. Hehe..”
“Iya. Tapi jangan bilang-bilang yang lain yah mond.” Orang di seberang sana ternyata Raymond. Seseorang yang sedang dekat dengan Dela beberapa hari ini. Sebenarnya mereka sudah satu sekolah dari TK, tetapi mereka baru kenal pada saat SMP. Sedikit aneh bukan??
“Loh, memang kenapa?”Tanya Raymond kepada Dela. Biasanya sih kalau seseorang sudah mau ulang tahun, ia akan menagih kado-kado dari orang lain.
“Gue takut ditodongin traktiran. Lagi bokek soalnya. Akan bokek tepatnya. Joya sama Icha uda nagih duluan. Hehe”
Oh.. pantes.. Dela pinter juga ternyata.. Pikir Raymond.”Jadi gue gak ditraktir nih?”Raymond iseng menanyakan hal itu kepada Dela.
“Boleh sih. Tapi lo Tanya anak-anak dulu aja. Gue sih oke oke aja kalo lo ikut. Tapi sepertinya mereka engga. Mereka pengen Girls Day Out soalnya.”terang Dela.
“Iya. Gapapa kok. Gue Cuma bercanda lagi. Mau kado apa nih Del?”
“Hah? Kado? Ga usah lagi Mond. Ga usah ngerepotin. Hehe..” kata Dela kepada Raymond. 1 lagi alas an Dela tidak ingin banyak orang tahu mengenai ulang tahunnya. Ia tidak mau banyak yang member kado, karena ia harus membalas kado mereka saat mereka ulang tahun nanti. Sedangkan tidak selamanya Dela punya uang pada saat mereka ultah.
“Bener nih? Yauda deh.. Tersera lo aja. Hehe.. “ kata Raymond yang disusul kekecewaan dalam hati Dela. Entah kenapa sepertinya Raymond merupakan suatu pengecualian. Dia ingin sekali mempunyai kenang-kenangan dengan Raymond.”Mm.. Del, gue tidur dulu yah. Besok gue kan musti bangun pagi. Lo juga kan? Nanti telat lagi loh sekolah kayak waktu itu.”
“Iya Mond. Thanks uda ngingetin. Bye.” Lalu Dela menutup teleponnya dan pergi ke tempat tidurnya. Mencoba untuk tidur, tetapi matanya tak kunjung menutup. Ia teringat akan Raymond. Udah tidur belom yah si Raymond ? Tanya Dela dalam hati sampai akhirnya ia bisa mengistirahatkan dirinya.
Duhh.. Gila. Kenapa pelajaran sejarah selalu bikin gue ketiduran? Mana si Pak De nangkep gue lagi tidur lagi. Haduuu. Kacauu. Kata Dela sambil mencuci mukanya. Untung dia hanya disuruh mencuci muka. Banyak anak-anak lain yang bahkan disuruh lompat kodok kalau ketahuan tidur di kelas oleh guru itu.
“Dor!!”Teriak seseorang tiba-tiba. Sontak Dela terkejut. Dan seragamnya terkena air cipratan dari kran. Dan ketika ia melihat ke belakang, ternyata itu Joya.
“Gila lo Joy. Kalo gue chess pain mendadak gimana?? Lo mau tanggung jawab??” kata Dela sambil mencoba mengeringkan bajunya dengan tangannya yang basah. Dela memang terkadang suka aneh dan ling lung. Jelas-jelas hal itu tidak akan membantu mengeringkan seragamnya, tetapi malah membasahinya. Haha..
“Maaf deh say. Abis lo cuci muka aja serius amat. Ketiduran lagi yah di kelas?” Tanya Joya. Dia memang tidak sekelas dengan Dela, tetapi ia paling hapal dengan kelakuan temannya itu. Dela memang paling hoby tidur di kelas. Apalagi pada saat pelajaran Pak Debat atau sering juga disebut Pak De.
“Del. Gue punya kejutan nanti pas lo ulang taun.”kata Joya kepada Dela yang sedang mengelap mukanya. Lalu Dela pun menghentikan mengelap mukanya dan menatap Joya dengan wajah heran.
“Tumben bener. Emang lo mau kasih gue kado yah? Kado apaan nih? Hehe”kata Dela cengengesan. Sebenarnya yang Joya siapkan lebih dari itu.
“Ada deh. Ada yang konsultasi sama gue. Pokoknya lo liat aja deh nanti pas lo ulang taun. Oke oke? Gentian dong gue yang pake wastafel.”kata Joya yang membuat Dela semakin bingung. Setelah Joya selesai memakai wastafel, ia pun kembali ke kelasnya.”Duluan yah Del. Dahh”dan Joya pun meninggalkan Dela yang masih penuh dengan kebingungan.
“Del.. Gue mau curhat nih.. Lagi bingung banget.”kata Raymond via telepon.
“Emang lo bingung kenapa?? Cerita aja ma gue. Gue siap nampung kok.”kata Dela tulus.
“Gue lagi bingung banget. Gue lagi deket sama cewe. Tapi yang gue bingungin nih, setiap kali gue ketemu sama dia, dia seakan-akan kayak gak kenal gue. Padahal tiap hari kita kontak-kontakan. Gue bingung. Sebenernya dia ngerespon gue ato engga.”curhat Raymond. Sebenarnya yang dimaksudkan Raymond itu Dela. Dan bukannya Dela tidak menyadari hal itu, tetapi Dela hanya takut dia salah ambil kesimpulan.
“Mmm.. gini loh Mond.. kalau cewek bisa kayak gitu ke lo, bearti ada alas an yang banyak di belakangnya. Bisa aja kan emang dia gak respon lo. Ato mungkin sebenernya dia respon lo, tapi dia terlalu malu buat nyapa lo. Ato mungkin dia malu. Dan masih banyak berbagai ‘ato mungkin’ yang bisa terjadi.”jelas Dela panjang lebar. Dela memang paling ahli kalau soal meneliti cinta. Ia sudah bertahun-tahun menjadi makcomblang bagi teman-temannya. Tetapi sampai saat ini Dela belum pernah sekalipun berpacaran.
“Ohh.. Iya juga ya. Kadang-kadang lo memang pinter juga Del.”kata Raymond meledek.
“Ye.. Rese lo. Gue emang pinter kok. Yaudah deh Mond. Gue mau tidur. Uda ngantuk nih. Capek banget nih ari.”kata Dela mengakhiri pembicaraan.
“Yaudah deh. Met bobo Del.”lalu Dela menutup teleponnya dan terduduk di lantai. Maksud lo apa sih Mond ngomong gitu ke gue?? Gue blom bisa yakinin perasaan gue ke lo. Dan gue memang terlalu malu untuk bahkan hanya sekedar nyapa lo di sekolah ato di mana aja. Gue terlalu malu,Mond.
Lalu Dela kembali berdiri, dan menghampiri meja belajarnya. Ia memutuskan untuk menulis.
Dan ia pun menulis…
Apakah arti rasa ini??
di saat matahari belum terbangun
aku sudah terbangun dan memikirkan mu
di saat matahari sudah mau meninggalkan ku
aku pun masih terbangun dan memikirkan mu
selalu kuawali dan kuakhiri hari-hari ini dgn memikirkan mu
ku jalani hari-hari dengan memikirkanmu
kau selalu ada di benakku
tak pernah mau pergi dari pikiranku
aku tak tahu
apakah arti perasaan ini??
kalau ini bukan cinta,,
knapa aku selalu memikirkanmu??
kalau ini bukan sayang,,
mengapa kau tak pernah pergi dari benakku??
“Joy, pinjem hp dong. Gue bĂȘte nih. Lama banget sih lo berobat doang?”kata Dela yang sedang menemani Joya ke dokter gigi pada hari itu.
“Bentar-bentar. Ada yang ga boleh lo baca di inbox gue. Hehe..”kata Joya seraya mengambil Hp-nya dan menghapus semua isi inbox maupun sent items di Hp-nya.
“Ye. Bused deh. maen rahasia-rahasiaan nih sekarang??”kata Joya bercanda sambil mengecek inbox dan sent items Joya. Ternyata benar, dihapus semua. Ckckck. Entah mendapat ide dari mana, Dela memutuskan untuk mengecek log di Hp Joya. Ternyata ada 1 received call. Dari Raymond. Kemarin malam. Sepertinya ini semua setelah Raymond menelepon Dela kemarin malam. Maksud semua ini apa yah??
“Lo suka sama Raymond gak sih Del??” Tanya Icha. Entah kenapa tiba-tiba Icha jadi suka membicarakan tentang Raymond.
“Mm.. Enggak tau deh. Emang napa Cha? Lo mau sama dia?”Tanya Dela yang sebenarnya mengharapkan sekali jawaban tidak dari Icha.
“Ya enggak lah. Gila aja lo. Haha”fiuhh. Untung banget. Thanks God. Kata Dela dalam hati.”Kalo andai kata Raymond nembak lo, lo bakal terima apa enggak nih Del??”
“Hah? Apaan sih maksud lo cha? Ya gak mungkin lah. Si Raymond kan uda punya cewe di Malay. Gimana sih lo?”setahu dela, Raymond memang sudah mempunyai pacar, di Malay. Makanya ia tak berharap banyak Raymond akan suka padanya.
“Kalau misalnya gak ada??”Tanya Icha kembali.
“Ya gak mungkin lah Cha. Kenyataanya Raymond uda ada yang punya kan?? Gak usah berharap banyak deh gue. Hehe..”kata Dela menutup pembicaraan.
“Besok kamu ulang tahun loh Del.”kata bokap gue sambil mengelus rambut sebahu gue.
“Iya pa. Sabtu nanti aku boleh ya pergi sama temen-temen ? aku mau traktir mereka. Boleh yah pa?? Please….”rujuk Dela. Papa Dela memang paling tak bisa menolak permohonan Dela. Apalagi jika ia sudah merujuk seperti ini.
“Oke. Boleh. Yasudah, kamu tidur yah sekarang.”
“Dah pa.”Lalu Papa Dela pergi ke kamarnya.
“Delaaa!!!! Happy birthday!! Kita uda bawa air loh.” Kata Christian, teman sekelas Dela.
“Del, kita juga uda bawa telor.”sekarang Bowo yang ambil suara sambil menunjukkan 2 buah telur ayam di kantong plastic yang dibawanya dari rumah.
“Del, lo bawa baju ganti kan?? Tradisi..”kata Joya.
“Iya, gue bawa baju ganti, tapi gak daleman ganti. Gila lo semua. Gue hari ini ngeles piano. Masa gue musti basah-basahan ngeles piano?? Sadis lo semua.”kata Dela yang sudah frustasi. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana bentuknya sepulang sekolah.
“Gampang lah. Itu mah urusan gampang.”kata Icha.
Tak lama kemudian, Raymond menghampiri mereka, dan menyalami Dela.
“Happy Birthday yah Del. “kata Raymond.”Kadonya nyusul gapapa kan??”
“Gapapa kok Mond. Thanks yah.”
“Del!! Jangan kabur lo!!” teriak Christian yang sudah mengincar Dela sambil membawa tepung yang ia baru beli.
“Aghhh!! Lo semua ga kasian am ague!!” kata Dela sambil berlari mencari tempat persembunyian. Dan saat itu ia berpapasan dengan Raymond.
“Mond. Bantuin gue. Gue dikejar sama anak-anak. Gila. Bentar lagi gue jadi kue berjalan nih.” Pinta Dela.
“Sini Del.”kata Raymond yang sudah menemukan semak-semak yang bisa menutupi mereka berdua.
“Untung ada lo Mond. Kalo ga, gue ga tau deh gue bakal jadi apaan. Hehe.. Thanks yah.”
“Sama-sama.”kata Raymond terdiam sejenak”Del, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Jujur aja, slama ini gue punya perasaan sama lo. Lo mau ga jadi cewe gue?”kata Raymond yang membuat pipi Dela bersemu merah.
“Lo serius Mond??”Tanya Dela untuk memastikan. Lalu pertanyaan itu disambut oleh anggukan Raymond.”Gue mau.”kata Dela sambil tersenyum dan dibalas juga oleh Raymond. Tak lama kemudian…
“Woi. Dela disini!!” Lalu Christian mengguyur Dela dan Raymond dengan air.
“Cie.. Pasangan baru.. Ayo guyur semua!!!”teriak Joya dan Icha.
“Mond, hitungan ke-3. Satu… Dua… Tigaaa…!!!!”
Lalu mereka pun berlari dengan perasaan berbunga-bunga.
[T H E E N D]
01.09.08
posted by mariadaisy on 08.40.00 0 comments
Label: cerpen
Birthday blues syndrome
Bulan September sudah tiba. Sebentar lagi ulang tahun Dela yang ke 12 akan tiba. Hari yang sangat ia tunggu-tunggu. Tapi sepertinya ada yang lain pada tahun ini. Tahun ini adalah tahun pertama ia menjalani masa-masa SMPnya. Dan ia juga belum begitu mengenal teman-teman barunya. Ia takut jika tidak ada yang memperdulikan dirinya.
Tahun lalu, adalah ulang tahun yang menyenangkan. Karena ia sudah mengenal begitu banyak teman, ulang tahun tak menjadi kendala baginya. Ia hanya senang diperhatikan. Orang tuanya sibuk bekerja, dan ia mencari perhatian yang tidak didapat dari orang tuanya pada teman-temannya. Tapi sekarang?? Ia tidak tahu harus berbuat apa. Karena Dela bukan lah tipe orang yang senang menggembar-gemborkan hari ulang tahunnya.
“Lo.. Gw gak tau nih musti gimana.. Lo tau kan?? Sedih banget rasanya kalo lo ulang tahun, tapi ga ada satu orang pun yang inget.” Kata Dela kepada Ello di telepon. Ello adalah teman baik Dela.
“Iya.. gue tau kok. Tapi tenang aja. Buktinya gue inget kan?”kata Ello kemudian. Sampai sejauh ini memang baru Ello yang menyinggung-nyinggung tentang ulang tahun Dela.
“Lo mah gak penting. Hahaha..”kata Dela sedikit meledek. Tentu saja Ello penting. Karena bagi Dela, semua temannya penting baginya.
“Lo jahat..”rajuk Ello. Tapi tentu saja ia tw kalau Dela hanya bercanda padanya.
“Lo, kira-kira taun ini ultah gue bakal nyenengin gak yah?”Tanya Dela kepada Ello. Ello mendengar di suara Dela banyak harap dan cemas.
“Pasti. Lo musti seneng dong. Tuhan uda ngijinin lo nambah 1 taun umurnya. Masa lo ga mau seneng??”kata Ello menghibur. Ello memang jauh lebih tua dari pada Dela. Tetapi mereka tetap berteman selayaknya teman sebaya. Tetapi karena Ello lebih tua itulah, Dela bisa banyak meminta saran kepada Ello.
“Iya yah Lo. Thanks banget yah Lo. Gw tidur dulu deh. bsok kan gue sekolah pagi. Emang kayak lo uda kuliah. Haha..”
“Makanya cepetan kuliah. Ga enak kan sekolah??”sindir Ello. Dia memang paling senang membangga-banggakan enaknya kuliah kepada Dela. Ia melakukan hal itu supaya setidaknya Dela mempunyai semangat untuk segera menyelesaikan sekolahnya tanpa tinggal kelas.
“Alah.. Nyusun skripsi juga nanti lo bakal tewas di tempat. Haha.. dadah Ello..”
Lalu sambungan telepon pun terputus.
“Tanggal 20 Study Tour???”kata Dela kaget. Tanggal 21 adalah ulang tahunny yang ke 13. Dan sekarang, pada saat ia berulang tahun ia harus mengikuti study tour wajib 3 hari.
Duhh.. padahal gue uda rencanain mau jalan sama temen-temen SD gue.. pengen nangis deh rasanya.. Pasti bener-bener ga ada yang tau deh tanggal ultah gue..
“Eh.. Jalan yuk. Bete nih gue..” kata Cathy kepada Dela. Akhir-aknir ini mereka sedang banyak ulangan. Jadi tak heran kalau mereka sudah suntuk terhadap semua ulangan.
“Yah.. Gue gak bisa. Bokap gue ulang tahun..”Kata Rika, teman Cathy dan Dela.
“Oh iya yah. Dela juga bentar lagi ulang tahun kan?? Hayoo.. Traktir.. Traktir..” kata Cathy penuh semangat.
“Hehe.. Inget juga lo.. Iya.. Iya.. Beres deh pokoknya..”kata Dela. Sebenarnya dalam hati Dela sedikit lega. Ternyata masih ada temannya yang peduli padanya. Walaupun hanya satu dua orang, Dela merasa cukup senang.
Kriinnnggg!!!!
Jam weker Dela berbunyi. Dan di jam weker itu tertera angka 21 dan 9 di dalamnya.
Sekarang tanggal 21. Dela melakukan rutinitasnya sehari-hari. Tak terasa sudah menjelang jam 12 malam. Dan tidak ada seorang pun yang mengucapkan selamat padanya.
Dela pun merasa sedih. Kecewa. Dan tak tahu harus bagaimana. Ia pun menangis. Tiba-tiba…..
Kukuruyuuukkkk!!!!!!!!
Alarm sungguhan Dela berbunyi. Ternyata ia sedang bermimpi. Dan mimpi itu membawanya ke dalam ketakutan. Ketakutan yang sangat ia hindari.
Sekarang sudah tanggal 15. Sebentar lagi Dela dan kawa-kawan akan mengikuti study tour ke Bandung selama 3 hari 2 malam. Dela sudah tak bgtu cemas akan ulang tahunnya. Ia sudah pasrah.
“Delaa!!!”teriak seseorang dari kejauhan. Ternyata itu Sisca, teman sekolah Dela.
“Napa Sis?”Tanya Dela heran. Tak biasanya Sisca memanggil Dela terburu-buru seperti itu.
“Lo ulang tahun tanggal 20 yahh??”kata Sisca mulai sok tahu.
“Iihh.. Sotoy lo.. Enggak kalii..”kata Dela jujur. Karena ulang tahun Dela memang tanggal 21. Bukan 20.
“Mm.. Kalo ga 20, 21 lah. Iya kan?? Jangan boong deh lo..”kata Sisca meralat pernyataanya.
“Idihh.. Sotoy. Tau dari mana lagi lo?”cengir Dela.
“Ada deh..”lalu Sisca pergi, dan Dela pun tersenyum.
Waktu bergulircepat. Tak terasa sekarang sudah tanggal 21. Dela dan kawan-kawan sedang mengikuti Study tour ke Bandung. Sekarang sudah jam 7 malam. Waktunya makan malam. Tpi belum ada satupun orang yang member ucapan selamat kepada Dela kecuali Ello. Dela pun sedikit kecewa. Tetapi ia berusaha agar tetap bahagia di hari ulang tahunnya ini. Karena Tuhan sudah menganugrahkan 1 tahun lagi kepada Dela. Dan Dela sangat berterima kasih untuk itu.
Pada saat makan malam, Dela tak menemukan teman-temannya. Ia menduga teman-temannya sedang diberikan tugas khusus dari guru.
Setelah makan malam, Dela kembali ke kamarnya. Di sana ia mencari teman-temannya.
Kok gelap yahh?? Seharusnya kan lampu dinyalain. Parah ni anak-anak. Ga biasa jaga rumah sihh. Piker Dela dalam hati. Lalu ia pun mulai membuka pintu kamarnya dan menyalakan lampu.
“Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday.. Happy birthday.. Happy birthday to you…!!!”
Ternyata teman-teman Dela sudah merencanakan pesta kejutan untuk Dela. Tak hanya itu, ternyata Ello dan kedua orangtua Dela juga ikut menyusul ke Bandung. Dela pun sangat terharu. Ternyata pemikiranny tentang selama ini dia tidak ada yang memerhatikan itu salah.
“Thanks yah semua..”kata Dela tulus.”Gue kira lo pada ga tau hari ulang tahun gue..”
“Ye.. elo.. ya jelas kita tau lah.. lo kan temen kita.. Iy ga Cath??”
“Iya dong..Hehe..”
“Thanks banget yahh semua. Gue seneng banget. Thanks yah ma, pa. Uda mau repot-repot nyusul.”kata Dela yang disusul oleh senyman dari kedua orangtuanya.
Thanks God. Karena ternyata kekhawatiran aku tuh selama ini salah. Dan Trima kasih juga Tuhan karena Tuhan udah memberikan orang-orang yang berharga di sekeliling aku.
THE END
[9.09.08]
posted by mariadaisy on 08.36.00 0 comments
Label: cerpen
3.10.08
cerpen cerpen cerpen
uhuk uhuk.
kembli lagii bersama maria daisy!! xD
kan di post sblmny gw ceritain kan kalo gw py tgas bkin kumpulan cerpen??
nahh,,
gw bkl msukin ke blog gw.
kumpulan cerpen gw yg pertama ini judulny AKU DAN DUNIA
jumlah cerpen gw smwny ada 5
1.birthday blues syndrome
birthday blues syndrome?? apakah itu?? makanan baru kah? penyakit baru kah?? ini smwny salah!! birthday blues syndrome tuh mksdny gejala2 yg tmbl pda ssorg sblm ia berulang tahun. ia akn merasa lbih ksepian dsb. gila. teori baru nihh!! gw yg ciptain sendiri lohh!! xD
2.splendid 13th bday.
ini crtnya tuhh ttg cewe yg diksi surprise gtu d sama tmn2ny..hhe
3.cinta pertama di taun pertama
kalo ini tuhh ceritanya ad cewe br msk SMP n dy ska sama kk kls gtu d
4.pacar pertama
ohh pacar pertamaaa~ hhe. jdi ingt acara d sctv. hha. ini crta sambungan kok dr splendid 13th bdae. xD
5. friendship never ends!!
y gtu d.. :)
yahh...
itulah nama2ny..
nti gw mskn k blog ini..
n slmad membaca..:):)
posted by mariadaisy on 10.08.00 0 comments
Label: cerpen
lama takkk jumpaaaa.... :):)
busedd...
sepertinya sudah lama bgd yahh gw gag update nihh blog..
:):)
maap yahh..
swlnyaa,, gw lgii sbugg gtu deh ma skolaa..*halah! sog sbug gtu gw..xD*
mulaii darii
1.pekan ulangan,,
2.pekan tugas
3.UB a.k.a. UJIAN BLOKK!!
4.retreat :D *yeah!!*
5.tugas tugas tugas :((
6.lbur lebaran!!*akhirnya!!*
abis ituu,, grja gw jga ga mw ktinggalan. ada ret2 OUR UNITY FOR HIS GLORY.:):)
gw panitiaa lohh. wlopun ga kerja sama sekali. hadu haduu. jdi maluu. hha
okok,, gw ceritain satu2 dehh..:)
1.pekan ulangan
behh,, skola jaman sekarang tuhh emg uda gila. jdi selama 1 mggu lbih, smw guru berlomba2 ngsii tw jadwal ulangan gtuu dehh k klas2. haduu. 1 hari tuhh bsa 2-3 ulangan!! gw ampe stress!! huff. uda gtu,, gw tuhh anakny kan males bgd yahh.. jdi d gw ga pnah blj.. hhe.. utgnyaa,, gw msi suka dgrn guru kalo nerangin d klas,, jdi sdkid bisa lahh [wlopun ttp bykn ga ngertinya.xp]tpi y spt biasa,, tengok kanan tengok kiri. keahlian terpendam dri SMP kluar jga. xD
2.pekan tugas
hha.ini sbnrnya gw bkin istilah sendiri doangg. hha. kga ad tu yg namany pkan tugas. hha. tpi bner d. blkgn ini tuhh guru2 dmen bner ngsi project k kita2. n yg plg kerasa tuhh BI ato Bahasa Indonesia. swlny,, kita dsuru ngumpul kumpulan cerpen buatan sendiri,, yg uda dksi tw dari awal msug skola gtuu deh..hhe..ntar gw jga msukin k blog kok cerpen2 gw.. xD
3.UJIAN BLOKK!!
ujian ujian ujian. stress gw. huff. ujianny tuhh dri tgl 4-12 sept. bayangin!! gw tuhh ampe stress bgd tauu. ckck. sadis2. mna tuhh klsny digabung2 ma kk kls. jdi gag is nyontek. 1 kls jga isiny cma 20org kalo ga salah. huff. para d pkonya. mna soalny dewa2. ckck.
yg gw ingt,, kjadian2 unik d UB tuhh gini:
#UB fisika>> pagi2 kan gw sarapan dlu tuhh, mybut UB pertama.hha nahh trs,, kbtulan UB fisika tuhh barengan sama UB agama. utgnya UB agam dluan. abis UB agama,, gw makan lagii.(FYI,, gw tuhh kalo stress pgnny mkn mulu)nahh,, abis UB fisikaa,, gw laper lagii!! ckckck.para y?? pkonya,, total2 gw tuhh dlm 1 hari stress berkelanjutan n mkn sampe 6x!! ckckckck
#UB KWN n MATH. hha. cacad d. ujian ini kan termasuk dewa,, apalgi mat!! hha. gur2ny para d. secara guru KWN>> pak suryo [ato pakk sukroo??xD] sama mat>> BU RITA. hha. jdi gini, di ul KWN, gw ingt bgd si pak suryo nulis gini di paling bawah: TERSENYUMLAH KARENA SENYUM MEMBAWA KEBAHAGIAAN. hha. kacao2. gw bacany uda pgn ngakak tau ga?? hha. cacad. uda gtu,, di UB mat,, di saat gw uda mw mati, gw liat di plg bawahny bu rita tls gini: GOD WILL MAKE A WAY. hha. cacad2. ibuuu. Tuhan ga bkin jalan buat saya. buktinya UB mat sy ttp dpt merah. hha.
4.ret2[17-19 sept 08. wisma anugrah, ciawi]. hha. sblm gw brgkt k ret2,, ad yg bilang k gw, kalo ga ad yg namany kebetulan. gw piki2, apaan sih. ga kbtulan gimana. emg sih ini ga kbtulan. tpi kwajiban. hha. mkny gw cma iy2in aja kta tu tmn gw. hha. ehh.. bgtu gw sampe dsana, gw sadar. tempat ret2 gw wkt itu tempat yg sama pas gw ret2 SM wkt gw kls 3 SD. awalny si gw seneng2 aja. tpi pas tgl 18. yg bertepatan dgn ULTAH GW. gw bner2 ngerasain ga ad yg namany kebetulan. hari k2[yg kta tmn gw yg 1 lgi sbg klimaks dr ret2 yg mst gw peratiin 100%] yg jga merupakan ultah gw. di hari itu ada KKR. sama api unggun. n yg plg dewa tuhh, proses api unggunny sama kea proses api unggun pas gw ret2 kls 3SD dlu. pertama komitmen, trs tulis dosa di selembar kertas, trs bakar. haduu. itu bner2 bkin gw shock. knp bisa persis sama kea gtu yahh??
5.tugas.
gila. uda sae UB, bknny tugas meringan,, malah mkin berad!! huff. capeekk. stress gw d ipeka. T.T
6.libur lebaran.
akhirny gw libur lebaran jga. hhe. bisa sante. lalala. gila. kalo di ipeka,, gw tuh bner2 sgt menghargai yg namany WEEKEND. kalo ktmu weekend tuhh rasany sneng bgd!! trs skg lbur lebaran!! rasany hatii berbunga2 sekalii. lalala. sygny gw libur cma dari tgl 27-9 okt sihh. hha
7.ret2 kluarga: OUR UNITY FOR HIS GLORY.
hha. y gtu d. ret2 sma nykp ama bkap ama ade jga. ga tentram ati gw. mna temen gila gw ga ad yg ikt lgi. hha. madesu dahh.hha
yahh....
gtuu aja sihh.
hhe..
rasany gw ga pgn cped2 abis nihh lburan.
HIDUP KEBEBASANN!!!
hha
posted by mariadaisy on 06.23.00 0 comments
Label: mui experience..


